Senin, 11 November 2019

Makalah Ilmu Sosial Dasar : PEMUDA DAN SOSIALISASI




MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR

PEMUDA DAN SOSIALISASI

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah  Ilmu Sosial Dasar
Dosen Pembimbing : Mrs. METI NURHAYATI, SSos, MM




Di susun oleh:
KELOMPOK 2

1. ARDHI RAMADHANI  (50419978)
2. IZZA NADA SYAKIRAH  (53419107)
3. MUHAMMAD IQBAL  (54419234)
4. HILMY RAZAQA GAFAR  (52419837)
5. FARENSA FERNANDA SETIAWAN  (52419251)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
2019

i

========================================================================



KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kajian Ilmu Sosial Dasar. Tugas ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar. Selain itu juga penulisingin memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai Pemuda dan Sosialisasi,
Dalam Kesempatan ini Kami ingin mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah Ilmu Sosial dasar yang telah banyak memberikan pengetahuan kepada Kami dalam menyusun tugas ini serta kepada semua pihak yang telah membantu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, Kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca, khususnya dari teman-teman dan dosen pembimbing. Penulis akan sangat menerima segala kritik dan saran.

 Kelapa Dua,5 November 2019  

Penulis








ii
========================================================================

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………….…………………………..……......…........…….. i
KATA PENGANTAR ………….…………………………..…………….…............. ii
DAFTAR ISI ………………….…………………………….…….….……..........…. iii
BAB I PENDAHULUAN …….……………………………..…….....….….......…... 1
· 1.1. Latar Belakang Masalah …………………..…………...........................…1
· 1.2 Rumusan Masalah ……..……………………….…...…….….......….....… 1
· 1.3 Tujuan Penulisan  …………….…………………....…….…............…….. 2

BAB II LANDASAN TEORI  …………………………………..……….........……. 2
· 2.1 Pemuda dan Identitas ……………………………...….…..………............ 2
· 2.2 Peran Pemuda dan Masyarakat dan Pembangunan…...…………............... 2
· 2.3 Sosialisasi ………………………………………………...……............…. 4
· 2.4 Tujuan Pokok dalam Sosialisasi ………………………..……............….... 6

BAB III PENUTUP ………………………….………………………….........……... 7
· 3.1 Kesimpulan  ……………………...………………………..............……… 7

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………..............….….... 8

iii

========================================================================

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.
Lebih menarik lagi pada generasi ini mempunyai permasalahan-permasalahan yang sangat bervariasi, di mana jika permasalahan ini tidak dapat di atasi secara proposional makan pemuda adakn kehilangan fungsinya sabagai penerus pembangunan.
Disamping menghadapi berbagai permasalahan, pemuda memiliki potensi-potensi yang melekat pada dirinya dan sangat penting artina sebagai sumber daya manusia. Oleh karena itu berbagai potensi positif yang dimiliki generasi muda ini harus digarap. dalam arti pengembangan dan pembinaannya hendaknya harus sesuai dengan asas, arah, dan tujuan pengembangan dan pembinaan generasi muda di dalam jalur-jalur pembinaan yang tepat serta senantiasa bertumpu di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea IV.
Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat menentukan kemampuan diri pemuda untuk menselaraskan diri di tengah-tengah kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu pada tahapan pengambang dan pembinaanya, melalui proses kematangan dirinya dan belajar pada berbagai media sosialisasi yang ada di masyarakat, seorang pemuda harus mampu menseleksi berbagai kemungkinan yang ada sehingga mampu mengendalikan diri dalam hidupnya di tengah-tengah masyarakat, dan tetap mempunyai motivasi social yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut, di dalam makalah ini Kami akan membahas tentang “Maraknya Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja”.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu untuk menambah wawasan mengenai pemuda dan sosialisasi. Selain itu kita juga dapat mengetahui 


1

========================================================================



bagaimana proses sosialisasi terhadap pemuda dan peran pemuda dalam bermasyarakat maupun pembangunan.
1.3 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diuraikan rumusan masalah sebagai berikut :
a.    Bagaimana proses sosialisasi pemuda.
b.    Peran pemuda dalam masyarakat dan pembangunan.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1.  Pemuda dan Identitas

Pemuda adalah suatu generasi yang di pundaknya terbebani bermacam-macam harapan. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan secara terus-menerus.
Hampir seluruh pemuda mempunyai permasalahan-permasalahan yang sangat bervariasi, di mana jika permasalahan ini tidak dapat diatasi secara proporsional maka pemuda akan kehilangan fungsinya sebagai penerus pembangunan. Disamping menghadapi berbagai permasalahan, pemuda memiliki potensi-potensi yang melekat pada dirinya dan sangat berarti sebagai sumber daya manusia. Oleh karena itu berbagai potensi positif yang dimiliki generasi muda harus dikembangankan sesuai dengan asas, arah, dan tujuan pengembangan dan pembinaan generasi muda di dalam jalur-jalur pembinaan yang tepat.


2.2. Peran Pemuda Dalam Masyarakat dan Pembangunan

Kedudukan pemuda dalam masyarakat adalah sebagai makhluk sosial yang bermoral. Maksudnya pemuda harus beretika, bersusila, menjadi barometer moral kehidupan bangsa, serta bertindak di atas kebenaran yang berlandasan hukum.

2

========================================================================



Peranan pemuda dalam masyarakat dan bangsa telah digariskan dalam GBHN, yaitu :

1.    Pengembangan generasi muda disiapkan untuk kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme, idealisme, serta kepribadian dan budi yang luhur.
2.    Pengembangan wadah pembinaan generasi muda seperti sekolah, organisasi fungsional pemuda, organisasi olahraga, dan lainnya.
3.    Perlu diwujudkan suatu kebijaksaan nasional tentang kepemudaan secara menyeluruh dan terpadu.

Akan tetapi, apabila melihat peranan pemuda sehubungan dengan pembangunan, peranan itu dibedakan menjadi dua, yaitu :

1.    Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan lingkungannya.
Pemuda dalam hal ini dapat berperan sebagai penerus tradisi dengan jalan menaati tradisi yang berlaku. Kebudayaan diwujudkan dalam tingkah lakunya masing-masing. Usaha penyesuaian diri ini mungkin dilakukan terhadap orang-orang yang sebenarnya justru berusaha mengubah tradisi. Hal ini tentu akan melahirkan perubahan dalam tradisi tersebut dan menjadi perubahan dalam masyarakat. Perubahan ini mengandung makna sumbangan atau sebaliknya dalam pembangunan.

2.    Didasarkan atas usaha menolak menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Peranan pemuda ini dapat dikelompokkan dalam tiga sikap, yaitu :

a.    Pemuda pembangkit.
Pemuda jenis ini adalah pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Mereka secara tidak langsung ikut mengubah masyarakat dan kebudayaannya sehingga ada kepuasan bagi dirinya dalam mencari kebebasan akibat kepengapan sosial-politik. Pemuda pembangkit juga memperjuangkan masyarakat golongan marginal atau masyarakat yang tidak menikmati hasil pembangunan.

b.    Pemuda nakal.
Pemuda jenis ini tidak berniat melakukan perubahan, baik pada masyarakat maupun pembangunan. Namun mereka hanya berusaha memeperoleh

3

========================================================================


manfaat dari masyarakat dengan melakukan tindakan menguntungkan dirinya sendiri, sekalipun dalam kenyataannya merugikan.

c.    Pemuda radikal.
Pemuda jenis ini berkeinginan besar melakukan perubahan masyarakat dan kebudayaan melalui cara-cara radikal dan revolusioner.

2.3. Sosialisasi Pemuda

            Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaiman cari hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.
Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang.
Proses sosialisasi juga adalah proses pembentukan sikap loyalitas sosial. Loyalitas sosial atau kesetiaan sosial adalah perkembangan dari sikap saling menerima dan saling memberi kearah ang lebih baik. Kita sangat mudah melihatnya pembentukan kesetiaan sosial ini adalah dalam keluarga. Setiap anggota keluarga selalu setia sesamanya. Di dalam kelompok dan masyarakat juga kesetiaan sosial ini berkembang, sebagai dasar kesatuan dan persatuan dalam masyarakat. Dengan kata lain kesetianan sosial berkembang mulai dari kelompok yang sederhan hingga kelompok yang lebih luas.
Menurut George Herbert Mead, sosialisasi yang dialami seseorang dapat dibedakan dalam tahap-tahap sebagai berikut.


4

========================================================================


1.    Tahap persiapan (Preparatory Stage).
Tahap ini dialami manusia sejak dilahirkan, ketika seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna. Contoh: Kata “makan” yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita. Makna kata tersebut juga belum dipahami dengan tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata “makan” tersebut dengan cara menghubungkannya dengan kenyataan yang dialaminya.

2.    Tahap meniru (Play Stage).
Tahap ini ditandai dengan:
a)    Semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa.
b)    Mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tua, kakak, dan sebagainya.
c)    Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini.
d)    Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan pertahanan diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai (Significant other).

3.    Tahap siap bertindak (Game Stage).
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubungannya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di


5

========================================================================


luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.

4.    Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage).
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.

Adapun beberapa media yang digunakan dalam proses sosialisasi, diantaranya orang tua ataupun keluarga. Orang tua dan keluarga merupakan hal utama yang mempengaruhi sifat maupun perilaku seorang anak. Selain itu juga sekolah, masyarakat sekitar, dan media massa dapat digunakan sebagai media dalam proses sosialisasi.

2.4. Tujuan Pokok dalam Proses Sosialisasi

1. Individu harus diberi ilmu pengetahuan (Keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat
2. Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya
3.  Pengendalian fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat
4.   Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok, ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umumnya.









6

========================================================================

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar social yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu para pemuda harus memnpunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang lainnya, dengan begitu bangsa ini akan maju aman dan sentosa.
  













  7

========================================================================

DAFTAR PUSTAKA
1. Haryawantiyoko & Neltje F. Katuuk, 1996, MKDU Ilmu Sosial Dasar,  Jakarta, Gunadarma











8

========================================================================